Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘Jurnal PAUD’ Category

Holistik adalah gabungan dari kegiatan untuk mengatasi semua aspek perkembangan anak dalam pembelajaran. Sedangkan lntegrated adalah suatu pendekatan di mana konten tumpang tindih (Overlapping) dan terjalin di seluruh pusat kegiatan belajar (seperti sentra) atau melalui subyek keluar (kepemilikan modal studi).

Untuk anak mendapatkan pembelajaran yang holistik dan terintergrated salah satunya dengan pembelajaran dalam bentuk tema (theme). Tema menjadi bingkai setiap kegiatan yang dilaksanakan pada pendidikan anak usia dini. Tema membuat pembelajaran yang dijalani anak menjadi lebih fokus dan mendalam.

Pada aspek pembelajaran anak usia dini,  tema dan fakta pembelajaran tertentu dapat didukung secara principle oleh sumber pengetahuan yang berasal dari sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya seperti kamus dan ensiklopedia, atau kitab suci al-Quran dan Hadist, hal ini dimaksudkan agar pengembangan kurikulum holistik terpadu itu dapat bersumber selain dari buku-buku ilmiah juga sesuai dengan kitab suci agama, yang dijadikan pegangan hidup bagi Umat yang beragama Islam.

Karakter tema menurut para ahli, di antaranya adalah Dewey yang menyatakan bahwa kurikulum berhubungan dengan hidup yang sesungguhnya. Oleh karena itu, Tema dipilih berdasarkan materi kehidupan yang mengalir melalui kurikulum yang disusun. Menurut Hendrick (1986) Teaching melalui theme menolong anak untuk membangun “an overall sense of direction and consolidation” dalam pembelajarannya. Dan menurut Osborn (1983) Melalui program yang berdasarkan tema, anak dapat membangun hubungan antara potongan-potongan (fragment) informasi menjadi bentuk konsep yang abstrak dan lebih komplek.

Untuk mendapatkan tema yang tepat bagi pembelajaran anak, maka pemilihan tema didasarkan pada kebutuhan anak secara individual yang kemudian di tentukan juga dalam bentuk tema kelompok. Dari tema yang didapat secara individual anak selanjutnya digabungkan menjadi satu sehingga akan didapat tema yang lebih dominan dalam kelompok, dan tema yang dominan tersebut dapat dijadikan tema pertama yang akan dibahas secara bersama dalam jangka waktu tertentu, yang ditentukan dari seberapa dalam pengetahuan terhadap tema tersebut akan dialirkan kepada anak.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan,  membutuhkan penggunaan kemampuan mental sebagai berikut;

  • Attending (perhatian)
  • Listening (mendengar)
  • Observing (mengamati)
  • Recalling (menceritakan kembali)

(Hendrick, 1986)

Dengan penggunaan kemampuan mental di atas maka dapat merangsang munculnya kreativitas dan dorongan kepada anak untuk berekplorasi dan berekperimen, karena sesungguhnya setiap yang terjadi tidak dapat muncul begitu saja. Seperti  Elkind (1988) yang menyatakan bahwa, pemunculan yang sederhana sekalipun dari kegiatan pembelajaran tidak akan muncul dengan sendirinya/begitu saja. Hanya bisa muncul jika anak involved, mendiskusikan dan merefleksikan pengalaman belajar mereka.

Read Full Post »